Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Sejarah Perkembangan Batik Prada

Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan yang luar biasa, baik dari sumber daya alam, adat, warisan budaya maupun peninggalan sejarahnya. Salah satu warisan budaya yang terkenal baik dalam negeri maupun dunia adalah batik. 

Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa lampau yang telah menjadikan negara Indonesia memiliki ciri yang khas di mancanegara. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama. 

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda penggunaan batik sebagai bahan pakaian dianggap konservatif atau kuno. Hal ini disebabkan karena persepsi mereka bahwa batik hanya digunakan oleh orangtua atau digunakan pada saat acara tertentu. 

Namun seiring berjalannya waktu, semenjak batik diperkenalkan oleh para desainer kreatif di Indonesia, maka pandangan generasi muda berangsur berubah sehingga menganggap batik yang dulunya kuno menjadi modern. 

Perkembangan batik yang sudah menempuh perjalanan berabad-abad silam, telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang khas di setiap daerahnya. Salah satu corak batik yang khas adalah batik prada.

Batik prada dapat ditemukan di daerah Jawa yaitu di wilayah keraton Yogyakarta dan Surakarta. Selain itu, ada juga di daerah bali. Prada biasanya digunakan pada busana pengantin tetapi kini sudah berkembang menjadi wirausaha pakaian sehari-hari.

pengertian dan sejarah perkembangan batik prada

Pengertian Batik Prada

Prada atau biasa disebut “PRODO” dalam pengucapannya menggunakan lidah jawa. Dalam  bahasa jawa prada berarti emas, yang pada jaman dulu biasa digunakan oleh bangsawan di keraton jogja dan solo. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, prada atau  perada artinya kertas dari emas untuk perhiasan, tulisan dan sebagainya. [1]

Kain batik prada adalah batik yang telah melalui proses modifikasi sedemikan rupa, sehingga mempunyai kesan glamor atau mewah. Salah satu motif pengembangan batik prada dengan cara menghias batik dengan serbuk keemasan

Kain prada dihiasi dengan lempengan tipis yang terbuat dari serbuk emas pada permukaan kain yang kemudian dibentuk menurut motif-motif ragam hias biasanya berbentuk flora dan fauna. Pada umumnya ragam hias yang digoreskan bentuk bunga teratai, tetumbuhan, burung, bentuk swastika dan lainnya. 

Proses menempelkannya menggunakan bahan perekat dari serbuk tulang ikan. Kini, bahan yang digunakan untuk membuat kain prada adalah lem perekat dan cairan keemasan. Pekerjaan menempelkan warna keemasan biasannya dilakukan oleh laki-laki sedangkan penenunan kainnya oleh perempuan. Kain prada ini dipakai saat pesta pernikahan, upacara adat atau saat menari.

pengertian batik prada

Sejarah Perkembangan Batik Prada

Masa imperial inggris pimpinan Thomas Stamford Raffles di Nusantara yang berlangsung sekitar dekade kedua abad ke-19 sangat mempengaruhi inovasi media batik. Kain batik yang semula hanya berupa hasil tenunan tangan kemudian memiliki alternatif lain dengan memakai kain katun halus impor dari Inggris. 

Kain inilah yang kemudian dikenal dengan mori. Dengan makin banyak dan praktisnya tekstil bahan batik maka makin cepat pula batik berkembang.

Setelah Nusantara jatuh lagi ke tangan penguasa kolonial Belanda, terjadi perang besar yang cakupannya meliputi hampir seluruh wilayah jawa. Perang ini dikenal dengan dengan sebutan Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830). 

Banyak keluarga istana yang terdesak meninggalkan daerah kerajaan. Mereka mengungsi ke arah timur (Majan, Mojokerto, Tulungagung, Gresik, Surabaya, Madura) dan ada pula yang bergerak ke barat (Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon, dan Pekalongan). 

Di daerah baru mereka mengembangkan lagi tradisi batik. Inilah yang kemudian menyebabkan perkembangan corak-corak batik baru yang khas dengan identitas lingkungan sosial masyarakat setempat.

Batik merupakan peninggalan budaya nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu yang diperkuat dengan keberagaman jenis dan motifnya di setiap wilayah. Motifnya yang dinamis menjadikan batik banyak dimodifikasi dan di kreasi mengikuti perkembangan jaman. Salah satu  motif pengembangan batik adalah penggunaan prada ataua hiasan batik dengan warna keemasan.

Batik prada memang tidak terlepas pengaruh dari perkembangan batik secara umum. Perkembangan motif batik yang beragam hingga memunculkan motif prada ini merupakan salah satu dari sejarah perkembangan batik di Indonesia. 

Dulu, prada pada batik di Yogyakarta dan Surakarta tampil dalam bentuk daun-daun kecil yang ditempelkan pada kain. Sedangkan di daerah lain di Jawa Tengah, prada dibuat dari serbuk keemasan. Prada banyak digunakan oleh kaum bangsawan tujuannya agar batik tulis yang mereka kenakan terlihat baru dan mewah. 

Kini, modifikasi batik dengan menambahkan prada atau cairan keemasan sudah bisa dilakukan oleh siapa pun. Tradisi membuat kain prada salah satunya terdapat di daerah Klungkung, yang keberadaannya masih eksis dan mendapat tempat di tengah masyarakat pendukungnya. 

Sentra kerjaninan kain prada ini terdapat di pedesaan terpencil Paksebali, kecamatan Dawan. Produk yang dihasilkan tidak hanya kain batik, tetapi juga sarana perlengkapan upacara adat berupa ider-ider, payung (tedung), langse, wastra, kampuh, ulon dan sebagainya. 

Penampilan sehelai kain batik bisa bertambah memukau jika di beri sentuhan emas. Dalam ranah fashion Indonesia, ketenaran batik prada mencuat ketika almarhum Iwan Tirta, mulai menggunakan jenis batik ini untuk membuat gaun-gaun malam.

pengertian batik prada

Makna Filosofis Batik Prada

Makna filosofis pada batik prada ini sebenarnya tergantung dari motif dasarnya. Maksudnya penambahan prada ini tidak mengubah motif dasar dari batiknya sehingga tidak mengubah makna dari motif batik tersebut. Namun apabila dilihat dari penambahan warna keemasan pada batik memberikan makna sebagai berikut.

  1. Makna simbolik dari batik prada melambangkan kejayaan, pesona dan keluwesan.
  2. Dulu batik prada juga merupakan simbol bangsawan.
  3. Memberikan kesan glamor atau kemewahan.
  4. Memberikan kesan baru pada batik yang telah di berikan prada.

Proses Pembuatan Batik Prada

Dulu di daerah Yogyakarta dan Surakarta, prada tampil dalam bentuk daun-daun kecil yang ditempelkan pada kain dan di Jawa Tengah dibuat dari serbuk emas. Cara pengaplikasian daun dan serbuk emas tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Kain batim tulis yang telah jadi diberi perekat khusus yang terbuat dari campuran telur, minyak biji rami dan tanah liat. Kemudian di gambar mengikuti motif batik yang ada atau dapat membuat motif baru yang khusus dari prada.
  2. Diatas perekat itu kemudian ditempelkan daun-daun emas atau serbuk emas.
  3. Setelah seluruh motif kain tertutupi oleh prada, kain akan dicuci. Pada saat proses pencucian, cairan tersebut akan luruh, sedangkan prada akan tetap menempel pada batik. 

Namun, dewasa ini proses pembuatan batik prada dibuat lebih sederhana. Bahan baku yang digunakan adalah kain batik cap maupun batik tulis sesuai keinginan pengrajin saja. Selain itu bahan yang digunakannya yaitu lem dan serbuk prada. Prada juga terdiri dari dua macam yaitu prada serbuk yang memiliki tekstur kasar dan prada kertas yang memiliki tekstur halus. 

Secara umum, proses pembuatannya dimulai dari pemberian lem pada motif dan corak batiknya. Kemudian kain batik tersebut dijemur hingga kering. Setelah lemnya kering proses berikutnya adalah pemberian prada dan dijemur kembali. [2]

Dengan proses pembuatan yang membutuhkan penjemuran untuk pengeringannya, maka cuaca menjadi faktor penting untuk menghasilkan kain batik prada. Jika cuca mendukung (panas), maka proses pembuatannya hanya memakan waktu dua hari, namun jika cuacanya tidak mendukung bisa bertambah satu hari (3 hari). 

Simpulan

Batik prada merupakan batik tulis atau cap yang telah mengalami modifikasi dengan penambahan warna keemasan pada motifnya. Pemberian warna keemasan tersebut tujuannya untuk memberikan kesan mewah pada batik yang digunakan. Batik prada banyak ditemukan di dearah Jawa dan Bali. 

Batik ini adalah salah satu bagian dari perkembangan motif batik sejak jaman kolonial. Dulu banyak digunakan oleh kaum bangsawan di wilayah keraton Yogyakarta dan Surakarta. Tujuan awalnya agar batik tulis yang digunakan oleh para bangsawan terlihat baru dan mewah dengan tambahan prada. 

Kini, penambahan prada atau warna keemasan dapat di aplikasikan pada batik mana pun sesuai keinginan. Berdasarkan tradisi kain batik prada digunakan saat acara pernikahan kemudian berkembang menjadi gaun-gaun pesta masyarakat saat ini. 

Referensi

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Sejarah Perkembangan Batik Prada"