Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor Pendorong Dinamika Budaya dan Peristiwa Kebudayaan

Setiap kebudayaan senantiasa bergerak. Oleh karena itu, kebudayaan bersifat dinamis. Gerak atau dinamika budaya sebenarnya merupakan gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. 

Gerak manusia terjadi karena adanya interaksi sosial. Menurut Aman (2007) faktor-faktor yang menjadi dasar dalam proses interaksi sosial yang menyebabkan terjadinya dinamika budaya adalah imitasi, identifikasi, sugesti, dan simpati.

Faktor Pendorong Dinamika Budaya dan Peristiwa Kebudayaan
Foto: Damar Handyanjaya

1. Imitasi

Menurut Bouman, manusia senantiasa mempunyai hasrat untuk meniru orang lain. Sifat meniru inilah yang disebut imitasi. Imitasi merupakan tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidup, dan budaya orang lain. 

Contoh: Seorang anak yang ingin meniru figur ayah yang mempunyai sikap berwibawa dan figur ibu yang lembut dan penuh kasih sayang.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah upaya yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi sama (identik) dengan individu yang ditirunya. 

Contoh: Remaja yang mengidentifikasi dirinya dengan artis idolanya.

3. Sugesti

Sugesti adalah motivasi, rangsangan dan pengaruh , atau stimulus yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain sehingga pihak lain tersebut menaati dan melaksanakan tanpa berpikir secara rasional. Contoh: Bunga pengantin yang diberikan kepada anak perempuan yang belum menikah dianggap bisa mempercepat untuk mendapat jodoh.

4. Simpati

Simpati adalah proses ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain yang didorong oleh keinginan untuk memahami perasaaan orang lain tersebut. 

Contoh: Seorang wanita  yang mengalami tindak kekerasan dari suaminya sehingga menyebabkan cacat pada wajahnya maka masyarakat akan menaruh rasa simpati terhadap wanita tersebut.

Faktor-faktor tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa masyarakat beserta kebudayaannya akan senantiasa mengalami dinamika, disamping adanya difusi, akulturasi, dan asimilasi.

Peristiwa Kebudayaan

Dalam melakukan perubahan kebudayaan di masyarkat pastilah tidak mudah langsung diterima. Perubahan kebudayaan di masyarakat akan mengalami beberapa peristiwa kebudayaan yang meliputi:

1. Cultural Lag

Cultural Lag adalah peristiwa kebudayaan yang terjadi karena tidak bisanya masyarakat untuk memahami atau mengikuti suatu perubahan yang terjadi di dalam budaya. 

Ini dapat dicontohkan dengan bagaimana teknologi terus berkembang tetapi di lain pihak, masyarakat sendiri tidak melakukan sebuah perkembangan, dan banyak dari masyarakat yang masih belum bisa mengejar ketertinggalan era modernitas karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya kemampuan dalam segi ekonomi. 

Karena teknologi yang baru ini tidak bisa dengan begitu saja diperoleh secara gratis oleh masyarakat melainkan harus membayar harga yang begitu mahal dan tidak semua masyarakat dapat menggapainya. Maka terjadilah cultural lag.

2. Cultural Shock

Cultural Shock adalah peristiwa kebudayaan dimana masyarakat melakukan perpindahan dari Negara satu ke Negara yang lain. Tetapi terjadi perbedaan budaya yang jauh antar Negara tadi dan membuat masyarakat bingung untuk beradaptasi. 

Keadaan ini lebih dipengaruhi dipengaruhi dengan perbedaan bahasa dan cara berinteraksi sosial. 

Dapat dicontohkan dengan, orang Indonesia mendapat beasiswa di Perancis, sedangkan dia hanya bisa menggunakan Bahasa Inggris bukannya Bahasa Perancis. Tetapi di Perancis, mereka lebih suka menggunakan Bahasa Ibu mereka. 

Keadaan ini jelas akan membuat si orang Indonesia mengalami Cultural Shock dimana dia akan kebingungan dengan bahasa yang tidak biasa dia dengar selama ini dan seperti yang kita semua tahu. Bahasa Perancis jika tidak terbiasa mendengarnya pasti akan susah untuk dipahami.

3. Cultural Survival

Cultural Survival adalah peristiwa kebudayaan yang terjadi karena masyarkat masih  menggunakan budaya yang menurut orang lain sudah punah. Ini terjadi dimana masyarakat menggunakan budaya sisa dari jaman sebelumnya. 

Dapat dicontohkan sebagai berikut, seorang pria menggunakan mantel yang memiliki ekor dan dulunya itu digunakan untuk berkuda, tetapi masih saja budaya itu digunakan untk membuat mantel dalam pernikahan. Inilah yang dimaksud dengan cultural survival.

4. Cultural Conflict

Cultural Conflict adalah peristiwa budaya yang terjadi karena adanya perselisihan antara satu sama lain. Maksudnya ada budaya yang berbeda dari masyarakat satu dengan yang lain tetapi tidak bisa saling berdampingan. 

Jadi, muncul konflik diantara mereka yang mana disebut dengan Cultural Conflict. Dapat dicontohkan dengan adanya pro dan kontra atas terjadinya perbudakan di Amerika. Hasil dari pro dan kontra tadi adalah perang saudara di Amerika.


Buku Sumber:

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan: Mata Pelajaran Antropologi SMA - 2017 (Download)

Posting Komentar untuk " Faktor Pendorong Dinamika Budaya dan Peristiwa Kebudayaan"