Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

12 Karakteristik Anak Usia Dini

Pandangan para ahli tentang anak cenderung berbeda satu sama lain dan cenderung berubah dari waktu ke waktu. Namun, kajian terhadap berbagai sumber yang relevan dan relatif mutakhir menyimpulkan adanya beberapa karakteristik anak usia dini yang menonjol dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.

Karakteristik anak yang dimaksud adalah unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang, mengekspresikan perilaku secara relatif spontan, kaya dengan fantasi, mudah frustasi, kurang mempertimbangkan dalam melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang masih pendek, bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman, serta semakin menunjukkan minat terhadap teman. (Solehudin, 2003)
 karakteristik anak usia dini

Berikut penjelasan mengenai karakteristik anak usia dini.

1. Anak bersifat unik

Anak berbeda satu sama lain. Anak memiliki bawaan, minat, kemampuan, dan latar belakang kehidupan masing-masing. Meskipun terdapat pola urutan umum dalam perkembangan anak yang dapat diprediksi, pola perkembangan dan belajarnya tetap memiliki perbedaan satu sama lain.

2. Anak bersifat egosentris

Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Bagi anak yang masih bersifat egosentris, sesuatu itu akan penting sepanjang hal tersebut terkait dengan dirinya.

3. Anak bersifat aktif dan energik

Anak lazimnya senang melakukan berbagai aktivitas. Selama terjaga dari tidur, anak seolah-olah tak pernah lelah, tak pernah bosan, dan tak pernah berhenti dari beraktivitas. Terlebih lagi kalau anak dihadapkan pada suatu kegiatan yang baru dan menantang. 

4. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat

Dengan rasa ingin tahu yang kuat ini, anak usia dini cenderung banyak memperhatikan, membicarakan, dan mempertanyakan berbagai hal yang sempat dilihat dan didengarnya, terutama terhadap hal-hal baru. 

5. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang

Terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya senang menjelajah, mencoba, dan mempelajari hal-hal yang baru. Ia senang membongkar pasang alat-alat mainan yang baru di belinya. Kadang-kadang ia terlibat secara intensif dalam kegiatan memperhatikan, mempermainkan, dan melakukan sesuatu dengan benda-benda yang dimilikinya.

6. Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan

Perilaku yang dilakukan anak umumnya relatif asli dan tidak ditutup-tutupi sehingga mereflesikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya. Ia akan marah kalau ada yang membuatnya jengkel, ia akan menangis kalau ada yang membuatnya sedih, dan ia pun akan memperlihatkan wajah yang ceria kalau ada sesuatu yang membuatnya gembira tak peduli dimana dan dengan siapa ia berada.

7. Anak senang dan kaya dengan fantasi

Anak senang dengan hal-hal yang imajinatif. Dengan karakteristik ini, anak tidak saja senang dengan cerita-cerita hayal yang disampaikan oleh orang lain, tapi ia sendiri juga senang bercerita kepada orang lain. kadang-kadang ia bahkan dapat bercerita melebihi pengalaman aktualnya atau kadang-kadang bertanya tentang hal-hal gaib sekalipun.

8. Anak masih mudah frustasi

Umumnya anak masih mudah kecewa bila menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan. Ia mudah menangis atau marah bila keinginannya tidak terpenuhi. Kecenderungan perilaku anak seperti ini terkait dengan sifat egosentrisnya yang masih kuat, sifat spontanitasnya yang masih tinggi, serta rasa empatinya yang relatif terbatas.

9. Anak masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu

Sesuai dengan perkembangan cara berpikirnya, anak lazimnya belum memiliki rasa pertimbangan yang matang, termasuk berkenaan dengan hal-hal yang membahayakan. Ia kadang-kadang melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya dan orang lain.

10. Anak memiliki daya perhatian yang pendek

Anak lazimnya memiliki daya perhatian yang pendek, kecuali terhadap hal-hal yang secara instrinsik menarik dan menyenangkan. Ia masih sangat sulit untuk duduk dan memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama. Ini yang membuat anak-anak mudah merasa bosan terhadap sesuatu.

11. Anak bergairan untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman

Anak senang melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya.Ia senang mencari tahu tentang berbagai hal, mempraktikkan berbagai kemampuan dan keterampilan, serta mengembangkan konsep dan keterampilan baru. Namun tidak seperti orang dewasa, anak cenderung banyak belajar dari pengalaman melalui interaksi dengan benda dan/atau orang lain daripada belajar dari simbol.

12. Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman

Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman sosial, anak usia dini semakin berminat terhadap orang lain. Ia mulai menunjukkan kemampuan untuk bekerja sama dan berhubungan dengan teman-temannya. Ia memiliki penguasaan pembendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Itulah 12 Karakteristik Anak Usia Dini. Sebagai orangtua, wajib mengetahui berbagai karakteristik tersebut secara umum agar tidak salah dalam memberikan pengasuhan. 

Jika ada hal-hal yang ingin didiskusikan silakan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "12 Karakteristik Anak Usia Dini"