Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Masa Lansia

Kehidupan keluarga sejatinya berkembang secara linear. Kita dilahirkan di dunia hingga suatu saat nanti akan menghadapi kematian. Setiap manusia pada dasarnya berkembang mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan menjadi lansia (lanjut usia). Meskipun tidak semuanya merasakan semua tahap tersebut karena umur yang tidak bisa ditebak.

Melayani setiap anggota keluarga sepertinya sudah menjadi sebuah siklus kehidupan. Ketika kita anak-anak selalu dilayani oleh orangtua, saat kita dewasa maka orangtua yang telah memasuki masa lanjut usia yang harus kita layani. 

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka menjadi penting bagi kita untuk mengetahui tentang perawatan dan pelayanan lansia, khususnya melayani orangtua kita yang akan memasuki masa lansia. 

Ya, dalam kehidupan keluarga tidak selalu mempersiapkan generasi yang akan datang, melainkan generasi yang telah lalu juga harus dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan selanjutnya.
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa lansia
Dalam tulisan ini saya akan membahas lebih jauh tentang masa lansia. Pengertian lansia berdasarkan Undang-undang Kesejahteraan Lansia adalah seseorang seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.

Menurut World Health Organization (WHO), masa lansia dibagi menjadi empat kriteria yaitu:
  1. Usia pertengahan (middle age) antara usia 45-59 tahun
  2. Lanjut usia (elderly) antara usia 60-74 tahun
  3. Lanjut usia tua (old) antara usia 75-89 tahun
  4. Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, memiliki pandangan yang berbeda dengan WHO tentang pengelompokkan Lansia menjadi:
  1. Virilitas (prasenium) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan kematangan jiwa (usia 55-59 tahun)
  2. Usia lanjut dini (senescen) yaitu kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini (usia 60-64 tahun)
  3. Lansia beresiko tinggi untuk menderita penyakit degeneratif (usia 65 tahun keatas)
Setiap manusia pasti mengalami perubahan yang sesuai dengan periode perkembangannya. Begitupun dengan lansia, perubahan yang terjadi tidak hanya pada perubahan fisik namun terdapat perubahan-perubahan lainnya. 

Hal ini yang harus kita pahami agar lansia mendapatan perawatan dan pelayanan yang sesuai dengan periode perkembangannya.

Berikut ini akan saya jelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada masa lansia.

Perubahan Fisik


Perubahan fisik merupakan proses penuaan yang dapat kita lihat langsung secara kasat mata. Perubahan yang signifikan terjadi pada daya tahan tubuh lansia yang mulai melemah serta melemahnya fungsi pancaindera.

Hal ini ditandai dengan berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, serta mengecilnya saraf penciuman dan indera perasa. Perubahan daya tahan tubuh ditandai dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin dan kemampuan jantung untuk memompa darah menjadi berkurang.

Selain itu, terdapat beberapa perubahan yang umumnya terjadi seperti kehilangan gigi, kulit mengkerut, serta tulang yang kian rapuh.

Pada dasarnya perubahan fisik tersebut merupakan hal yang normal adanya akibat dari proses penuaan. Tetapi, beda halnya dengan perubahan fisik lansia yang disertai berbagai macam penyakit. Tentu akan terjadi perubahan yang agak ekstrim.

Perubahan Mental

Perubahan mental berkaitan dengan kondisi psikologis lansia. Perubahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi kesehatan, tingkat pendidikan dan lingkungan.


Pada masa ini, lansia akan berusaha mempertahankan kehidupannya dalam arti ia akan menjaga kesehatan sedapat mungkin agar tidak menyulitkan orang lain, meskipun kondisi fisiknya lemah dan berpenyakitan.

Gangguan memory atau ingatan juga merupakan dampak dari perubahan kondisi mental yang sering terjadi pada lansia.  

Perubahan Psikososial

Perubahan aspek psikososial umumnya berkaitan dengan kepribadian dan perilaku lansia. Beberapa gangguan yang sering terjadi akibat perubahan psikososial adalah rasa kesepian, duka cita, dan depresi.

Lansia cenderung mengalami kesepian apabila teman-temannya sudah meninggal dunia dan mengalami duka cita apabila orang yang meninggal adalah pasangan hidupnya. Jika rasa kesepian dan duka cita terus berkelanjutan maka akan menyebabkan depresi.

Dukacita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan yang kosong, lalu diikuti dengan keinginan untuk menangis. Depresi juga dapat disebabkan karena stress lingkungan dan menurunnya kemampuan adaptasi.

Perubahan Spiritual

Agama atau kepercayaan akan semakin terintegrasi dalam kehidupan lansia. Cara berpikir dan bertindak pada lansia akan lebih bijaksana karena lansia semakin dewasa dalam kehidupan agamanya. Upaya meningkatkan aktivitas spiritual lansia bertujuan untuk mendekatkan diri dengan sang pencipta dalam menghadapi kematian dan kehidupan selanjutnya.

Itulah beberapa perubahan yang umumnya terjadi pada masa lansia. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Kenali Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Masa Lansia"