Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Proses Terjadinya Kehamilan

Pengertian Kehamilan

Kehamilan terjadi apabila ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (Ovum) dan sel mani (Spermatozoon). Persenyawaan sel telur dan sel mani biasanya terjadi pada ampulla tubae, maka sel telur disebut Zygote (Ovum yang telah dibuahi Spermatozoon). 

Pada saat Coitus (Persetubuhan), air mani yang terpancar sebanyak 3 cc, dalam air mani terdapat sel-sel mani (spermatozzoa) sebanyak 100-120 juta/cc. Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi selama 1-3 hari.
pengertian kehamilan dan proses terjadinya kehamilan

Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu. 

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama masa hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari haid pertama hingga haid terakhir (di mulai dari konsepsi) sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.

Baca juga: 8 Fungsi Utama Keluarga

Proses Terjadinya Kehamilan

Proses terjadinya kehamilan berlangsung karena bertemunya sel telur dan sel sperma maka terjadilah pembuahan. Proses ini berlangsung ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (terjadi kehamilan). 

Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. 

Setelah air mani ini terpencar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim.

Sperma saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuiba di seberang rahim. Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. 

Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah  terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).

Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. 

Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi sel sperma.

Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam. Pada 20 jam kemudian, inti sel telur ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian uterus. 

Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk bola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan terimplantasi ke dalam endometrium. 

Baca juga: 8 Hal Pemeriksaan Kehamilan yang Perlu Diperhatikan

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Proses Terjadinya Kehamilan"