Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Hal Pemeriksaan Kehamilan Yang Perlu Diperhatikan

dzikrikhasnudin.com - Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil.

Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, tirmester kedua, dan pada kehamilan trimester ketiga, itupun jika kehamilan normal.

Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
pemeriksaan kehamilan

Kenapa pemeriksaan kehamilan begitu penting dan wajib  dilakukan oleh para ibu hamil? Hal ini dikarenakan dalam pemeriksaan tersebut dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. 

Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini.
Berikut ini beberapa hal yang dilakukan dalam pemeriksaan kehamilan.

1. Pemeriksaan Berat Badan

Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan kandungannya, hal ini dilakukan untuk mengetahui pertambahan berat badan, serta apakah pertambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau tidak. 

Pertambahan berat badan yang normal akan sangat baik bagi kondisi ibu maupun janin. Sebaliknya, jika pertambahan berat yang dialami tidak normal, maka akan menimbulkan risiko pada ibu dan janin.

2. Pemeriksaan Tinggi Badan

Pemeriksaan tinggi badan juga dilakukan saat pertama kali ibu melakukan pemeriksaan. Mengetahui tinggi badan sangat penting untuk mengetahui ukuran panggul si ibu. Mengetahui ukuran panggul ibu hamil sangat penting untuk mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal atau tidak. 

Jika diketahui bahwa tinggi badan ibu dianggap terlalu pendek, dikhawatirkan proses persalinan tidak dapat dilakukan secara normal, dan hal ini harus dilakukan secara caesar.

3. Pemeriksaan Urin

Pemeriksaan urin dilakukan untuk memastikan kehamilan. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil, ada tidaknya protein dalam urin, dan juga mengetahui kdar gula dalam darah. 

Adanya protein dalam urin mengarah pada preeklampsia (tekanan darah yang terus meningkat). Sedangkan kadar gula darah dapat menunjukkan apakah ibu hamil mengalami diabetes melitus atau tidak.

4. Pemeriksaan Detak Jantung

Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah janin berada dalam kondisi sehat dan baik. Pemeriksaan detak jantung ini biasanya menggunakan Teknik Doppler sehingga ibu hamil dapat mendengarkan detak janin yang dikandungnya. 

Teknik Doppler merupakan pemeriksaan kesehatan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonik) untuk memperkirakan kondisi aliran darah melalui pembuluh darah.

5. Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaaan dalam dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kehamilan, memeriksa apakah terdapat tumor, memeriksa kondisi abnormal di dalam rongga panggul, mendiagnosis adanya bisul atau erosi pada mulit rahim, melakukan pengambilan lendir mulut rahim (papsmear), mengetahui ada tidaknya penyakit kehamilan, mengetahui letak janin, dan untuk mengetahui ukuran rongga panggul sebagai jalan lahir bayi. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan.

Baca juga: Perencanaan Sehat Keluarga untuk Hidup yang Lebih Baik

6. Pemeriksaan Perut

Pemeriksaan perut dilakukan untuk mengetahui posisi atas rahim, mengukur pertumbuhan janin, dan mengetahui posisi janin. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin setiap kali pemeriksaan dengan dokter kandungan atau bidan.

7. Pemeriksaan Kaki

Pemeriksaan kaki dilakukan untuk mengetahui adanya pembengkakan (oedema) dan kemungkinan varises. Pembengkakan yang terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan adalah normal, namun pembengkakan yang berlebihan menandakan pre-eklampsia.

8. Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kesehatan umum ibu hamil. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan gangguan saluran saraf tulang belakang dan untuk mendeteksi otak janin. 

Kadar AFP (Alpha-FetoProtein) yang rendah menunjukkan adanya kemungkinan down syndrom pada janin. Biasanya pemeriksaan AFP dilakukan pada usia kehamilan sekitar 15-20 minggu.

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan  

  • ANC (Antenatal Care) atau pemeriksaan kehamilan pada trimester I cukup satu kali saja.
  • ANC trimester II sebanyak 1 kali setiap empat minggu.
  • Setelah kehamilan berusia 28 minggu, pemeriksaan dilakukan satu kali setiap tiga minggu.
  • Setelah kehamilan berusia 32 minggu, pemeriksaan dilakukan satu kali setiap dua minggu.
  • Setelah 38 minggu, pemeriksaan dilakukan satu kali setiap minggu.

Posting Komentar untuk "8 Hal Pemeriksaan Kehamilan Yang Perlu Diperhatikan"