Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perencanaan Sehat Keluarga Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

Perencanaan Sehat Keluarga - Semua orang di dalam hidupnya selalu mendambakan kebahagiaan dan kesejahteraan, termasuk kehidupan di dalam keluarga. Kebahagiaan dan kesejahteraan digambarkan orang sebagai hidup yang penuh dengan suasana menyenangkan, aman, tentram, dan damai. 

Ada juga yang melukiskan bahwa hidup sejahtera dan bahagia ditandai dengan terpenuhinya "segala" kebutuhan secara seimbang. Segala kebutuhan seimbang itu dalam lingkup pengelompokkan kebutuhan seperti kebutuhan biologis material, sosial psikologis, mental spiritual, atau secara sederhana pada pengelompokkan kehidupan jasmani dan rohani.

Itulah harapan hidup yang diinginkan oleh semua orang, tetapi mengapa kenyataan hidup justru malah sebaliknya. Ada yang kawin dan cerai, ada yang hidup susah, serta ada yang selalu merasakan hidup kekurangan. Anak-anak sulit dikendalikan sampai ada keluarga yang anak-anaknya menjadi pecandu narkotika dan morfinis. 

Kenyataan hidup seperti ini menimbulkan permasalahan untuk dipertanyakan.

"Apa  sebabnya?"
"Dimana letak kesalahannya?"
"Siapa yang harus bertanggung jawab?"

Untuk memahami berbagai pertanyaan tersebut kita peru memahami beberapa persoalan berikut.
  1. Keluarga sebagai organisasi
  2. Kebutuhan keluarga dan tahap-tahap kehidupan keluarga
  3. Perencanaan sehat
  4. Hubungan segi perencanaan sehat dengan segi kehidupan keluarga lainnya
  5. Mengembangkan perencanaan sehat di dalam kehidupan keluarga
Semua hal tersebut merupakan bagian dari perencanaan sehat keluarga. Harapan yang diinginkan oleh setiap keluarga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada bisa jadi disebabkan karena keluarga tidak memiliki perencanaan sehat dalam kehidupannya. 

Kita ingin kaya secara materi tetapi kita tidak memiliki perencanaan yang baik maka akan sulit mencapai kekayaan tersebut. Pun sebaliknya, kita sudah memiliki kekayaan tetapi tidak memiliki perencanaan dan pengelolaan yang baik maka kekayaannya akan cepat habis.

Hidup dalam sebuah keluarga nyatanya penuh dengan rencana. Kapan kita akan memiliki anak? Kapan kita akan rekreasi bersama keluarga? Kapan kita akan membeli rumah baru atau mobil baru? Ya, itu semua masuk dalam daftar rencana keluarga atau kita sebut dengan perencanaan sehat keluarga.
perencaan sehat keluarga

Keluarga Sebagai Organisasi Sosial

Keluarga biasa kita sebut sebagai lembaga sosial terkecil atau organisasi masyarakat yang paling kecil diantara organisasi sosial lainnya. 

Keluarga sebagai organisasi di dalam proses penyelenggaraannya tidak terlepas dari proses suatu organisasi sosial yang manapun. Hal ini mengandung pengertian bahwa keluarga perlu diselenggarakan sebagai suatu organisasi sosial. 

Penyelenggaraan suatu organisasi sosial tidak terlepas dari komponen-komponen pengelolaan suatu organisasi. Komponen itu dapat menyangkut:
  1. Tujuan organisasi
  2. Manusia yang ada dalam organisasi
  3. Hubungan antar manusia
  4. Teknik pengelolaan (manajemen) yang ada
Dengan komponen tersebut, maka masalah manajemen merupakan kompnen yang dapat melancarkan hubungan, memfungsikan kemampuan manusia dan akhirnya dapat mencapai tujuan. Manajamen organisasi sosial secara sederhana telah dikemukakan oleh George Tery tentang dasar dari pengelolaan suatu organisasi sosial yaitu dengan jalan "POAC".

P = Planning (perencanaan)
O = Organizing (pengorganisasian)
A = Actuating (pelaksanaan)
C = Controlling (pengawasan) 

Makna pengelolaan berhubungan dengan masalah sumber kehidupan yaitu manusianya, tersedianya bahan, ada alat, pemilihan cara kerja, dan sumber keuangan sebagai alat penukar.

Semua sumber kehidupan ini akan bermakna dalam mencapai tujuan kehidupan apabila dilakukan dengan cara membuat perencanaan, mengatur pelaksanaan rencana, dan melaksanakan segala rencana yang telah di buat tanpa melupakan perlunya pengawasan dalam pencapaian suatu tujuan.

Dalam kehidupan keluarga tentu yang menjadi tujuan itu adalah kesejahteraan keluarga. Dengan kata lain, untuk mencapai kesejahteraan keluarga, maka kehidupan keluarga itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya atau dalam bahasa PKK disebut dengan perencanaan sehat.

Kebutuhan Keluarga dan Tahap-tahap Kehidupan Keluarga

Keluarga sebagai suatu organisasi sosial dengan semua anggotanya mempunyai berbagai kebutuhan yang sedemikian rupa banyaknya, hampir tak terbatas jumlahnya, sedangkan alat atau sumber untuk memenuhi kebutuhan itu terbatas.

Disamping itu, keluarga juga mengalami tahap-tahap perkembangan. Pada setiap tahap perkembangan itu keluarga menghadapi berbagai tugas atau kebutuhan yang berbeda dengan tahap kemampuan yang berbeda pula keadaanya antara tahap satu dengan tahap lainnya.

Kebutuhan keluarga dapat di kategorikan pada kebutuhan yang bersifat biologis material seperti kebutuhan makan dan minum, mental dan sosial seperti kebutuhan akan informasi atau pengetahuan dan kebutuhan interaksi sosial, serta kebutuhan spiritual atau rohaniah misalnya kebutuhan akan ajaran agama. Pengelolaan akan berbagai kebutuhan ini perlu pengelolaan yang berarti pula perlu perencanaan.

Membahas masalah tahap-tahap perkembangan kehidupan keluarga berarti lebih menyadari akan perlunya suatu pengelolaan yang menunjuk pada perencanaan sehat dalam kehidupan keluarga. Mengapa hal ini perlu? karena tahap-tahap kehidupan keluarga itu banyak diantaranya:
  1. Masa berbulan madu, masa merencanakan kelahiran anak (KB)
  2. Masa mempersiapkan kelahiran anak
  3. Masa memiliki bayi dan balita
  4. Masa anak masuk sekolah
  5. Masa anak remaja
  6. Masa anak memasuki perguruan tinggi atau dunia kerja
  7. Masa anak berpacaran atau ambang perkawinan anak
  8. Masa anak memasuki kehidupan keluarga
  9. Masa pensiun
  10. Masa mempersiapkan menghadapi kematian
Begitu banyak ragam tahap kehidupan keluarga maka keluarga perlu direncanakan sebaik-baiknya. Untuk pembahasan mengenai tahap-tahap kehidupan keluarga akan saya jelaskan di artikel berikutnya.

Perencanaan Sehat   

Istilah perencanaan sehat digunakan dalam keluarga sejahtera dengan harapan supaya perencanaan itu benar-benar merupakan rencana yang telah direncanakan sesuai dengan kemampuan harapan. Rencana itu bukan hanya sekedar mengikuti kemauan dan harapan tetapi disesuaikan dengan kemampuan.

Maksud pernyataan diatas begini, jangan sampai apa yang kita rencanakan merupakan angan-angan dan harapan belaka. Lakukan perencanaan yang sesuai dengan kemampuan kita jangan sampai merencanakan sesuatu diluar kemampuan. Salah-salah perencanaan itu hanya mimpi yang kosong di siang bolong. 

Syarat-syarat Perencanaan Sehat Keluarga

1. Sederhana

Suatu perencanaan sederhana berarti dalam perencanaan itu telah diperhitungkan kemampuan dengan harapan dan cita-cita. Seperti yang saya katakan diatas, lakukan perencanaan sesuai dengan kemampuan sendiri jangan memaksakan apabila tidak mampu memenuhinya.

2. Lengkap

Suatu perencanaan dikatakan lengkap apabila disamping memperhitungkan kemampuan, perencanaan itu telah pula diperhitungkan berbagai perlengkapan dan metode yang diperlukan serta kuantitas dan kualitas manusianya.

3. Fleksibel

Suatu perencanaan perlu memenuhi syarat fleksibel dalam arti perencanaan itu tidak kaku. Perencanaan dibuat secara sadar dalam situasi dan kondisi yang bisa dan mungkin berubah. Untuk memenuhi perencanaan sehat, segala kemungkinan perubahan itu telah sedemikian rupa diperhitungkan. 

4. Praktis

Selanjutnya suatu perencanaan sehat harus memenuhi nilai praktis. Perncanaan itu harus dapat dilakukan dan dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu kesejahteraan keluarga.

Lalu siapa yang harus membuat perencanaan sehat ini dalam kehidupan keluarga? Tentu perencanaan ini merupakan tanggung jawab dari manajer keluarga yaitu suami istri atau ayah dan ibu. Para manajer keluarga itu telah memperhitungkan PIRO dan alam kehidupan keluarga.
P = Peoples = orang-orang/sumber daya manusia
I  = Ideas = cita-cita/harapan
R = Resource = sumber
O = Objectives = tujuan

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan sehat diperlukan dalam hidup berkeluarga karena setiap keluarga yang memiliki cita-cita, harapan dan tujuan serta dengan kebutuhannya yang beragam memerlukan suatu cara pengelolaan yang cermat dengan dimulai dari suatu perencanaan yang mantap.

Hubungan Segi Perencanaan Sehat dengan Segi Kehidupan Keluarga Lainnya

 Perencanaan sehat merupakan segi kesepuluh dari 10 Segi Kehidupan Keluarga. Perencanaan sehat merupak wadah yang menyangga untuk dapat terlaksananya segi kehidupan keluarga yang lain. Melalui perencanaan sehat maka segi kehidupan keluarga yang lain dapat dilaksanakan sebaik-baiknya Misalnya:
  • Hubungan harmonis intra dan antar keluarga dapat terlaksana dengan baik
  • Bimbingan perawatan anak dapat terlaksana dengan baik sehingga anak-anak berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuannya
  • Makanan dapat terselenggara dengan baik menjadi makanan sehat dalam menu seimbang
  • Pakaian terpenuhi sesuai dengan kebutuhan fisik, keindahan dan nilai manusia yang sopan dan tertib
  • Perumahan benar-benar dapat memenuhi segala persyaratan sebagai tempat yang sehat dalam suasana yang hangat dan menggembirakan
  • Kesehatan menjadi milik semua anggota keluarga, karena hidup teratur dan bersih semua telah dimasukkan ke dalam perencanaan sehat
  • Keuangan sebagai alat penukar telah difungsikan secara sewajarnya dalam kehidupan keluarga. Dalam arti uang itu tidak dilebih-lebihkan tetapi juga tidak dikurang-kurangi kehadirannya dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Tata laksana rumah tangga terselenggara dengan baik
  • Keamanan lahir batin yang menjadi ikatan keyakinan dan dasar dari kesejahteraan keluarga menjadi lebih mudah dan cepat dirasakan karena kehidupan telah direncanakan dengan sehat dan baik.
Pada intinya jika kita ingin mencapai keluarga sejahtera makan semuanya harus direncanakan dengan baik melalui perencanaan sehat keluarga. Kesepuluh segi dalam kehidupan keluarga memang merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat terpisah-pisahkan dalam lingkup mencapai kehidupan keluarga sejahtera.

Mengembangkan Perencanaan Sehat dalam Kehidupan Keluarga

Sekalipun telah dikatakan bahwa manusia hanya dapat merencanakan, tetapi Tuhanlah yang menetapkan. Tetapi, dengan adanya ungkapan ini tidak berarti bahwa manusia tidak boleh membuat perencanaan dalam jangkauan hidup mereka masing-masing. justru manusia harus pandai-pandai membuat perencanaan yaitu perencanaan sehat supaya tidak terlalu banyak mengalami kekecewaan hidup.

Manusia harus pandai mengatur hidupnya, mengembangkan serta meningkatkan kualitas hidupnya. Perencanaan sehat dalam kehidupan keluarga merupakan suatu usaha dalam hidup manusia untuk senatiasa berikhtiar dalam memperbaiki kualitas hidupnya.

Berdasarkan pendapat ini makan manusia berkewajiban melatih diri untuk mengembangkan perencanaan sehat dalam kehidupan keluarga. Kehidupan sehari-hari dalam keluarga merupakan tempat untuk melatih diri dalam mengembangkan perencanaan sehat. 

Dalam hal ini anggota keluarga keluarga harus selalu membiasakan diri hidup tertibm teliti, tidak malas, berpikir sebelum bertindak, serta mencatat apa yang akan dan sudah dilakukan. 

Sikap dan perilaku mau mendiskusikan sesuatu dan mau menanyakan apa yang tidak diketahui merupakan modal untuk dapat mengembangkan perencanaan sehat. Selain itu, kemauan menilai atau meninjau kembali keuntungan dan kekurangan dari tindakan-tindakannya merupakan hal yang tidak kalah penting dalam kehidupan keluarga.

Dengan kata lain, sikap mawas diri atau refleksi diri dan sikap tenggang rasa juga merupakan modal untuk dapat membuat dan mampu melaksanakan suatu perencanaan sehat di dalam kehidupan keluarga.

Baca juga: Bimbingan Perawatan Anak

Posting Komentar untuk "Perencanaan Sehat Keluarga Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik"