Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial Bagi Masyarakat

Pada materi sebelumnya kita telah mengetahui apa itu konflik sosial, penyebabnya dan bagaimana pendapat para ahli dalam menjelaskan konflik sosial. Selain itu, kita juga telah membahas mengenai klasifikasi yang dikelompokan menjadi beberapa macam konflik.

Pada pertemuan kali ini kita akan membahas lanjutan materi dari konflik sosial yaitu tentang dampak konflik sosial bagi masyarakat. 

Secara umum, konflik sosial terjadi karena adanya perbedaan dalam masyarakat, baik itu faktor rasial, norma, etnis, kebiasaan, kepentingan, pemahaman, dan sebagainya. Hal ini dapat kita temukan di masyarakat perkotaan yang umumnya sangat heterogen terdiri dari beragam latar belakang kelompok masyarakat. 

Sebagaimana Indonesia yang kondisi masyarakatnya sangat majemuk secara geografis, budaya, ras dan etnis sehingga rentan sekali terjadinya konflik sosial.

Namun, tidak semua konflik berdampak buruk bagi masyarakat. Selalu ada sisi positif dari konflik yang justru semakin mempererat rasa persatuan kita sebagai bagian dari masyarakat majemuk. 

Simak pembahasan mengenai dampak positif dan negatif konflik sosial di bawah ini.

dampak positif dan negatif konflik sosial bagi masyarakat

Dampak Positif Konflik Sosial

Konflik sosial yang kita temui di lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menurut Harskamp (2005), dijelaskan bahwa konflik yang ada di masyarakat dianggap sebagai perjuangan dari nilai-nilai atau status, kekuasaan, dan sumber daya yang dapat memenuhi fungsi-fungsi positif, antara lain:

  • Konflik dapat mendamaikan kelompok-kelompok yang bersaing.
  • Mengarahkan pihak-pihak yang sedang berjuang untuk mengekspresikan identitas mereka sendiri.
  • Mengurangi ketidakpastian dengan menjaga batas-batas kelompok.
  • Mendorong suatu kelompok untuk mencari nilai-nilai dasar.

Darwin, Freud, dan Mark menguraikan fungsi positif dari adanya konflik sebagai berikut.

1. Memfasilitasi Tercapainya Rekonsiliasi dari Berbagai Kepentingan

Konflik yang terjadi di masyarakat tidak selalu berakhir dengan kemenangan di salah satu pihak yang sedang berkonflik. Namun, konflik dapat berakhir dengan kesepakatan yang menguntungkan dan memberikan manfaat kolektif kepada dua belah pihak yang berkonflik. 

2. Sebagai Tempat Awal Terjadinya Perubahan Sosial

Individu yang menganggap situasi yang dihadap tidak adil dan menganggap bahwa kebijakan yang berlaku saat ini tidak sesuai biasanya akan mengalami pertentangan dengan aturan yang berlaku sebelumnya. Individu tersebut akan melakukan perubahan sosial.

3. Konflik Dapat Mempererat Persatuan Kelompok

Solidaritas kelompok akan menurun jika tidak ada kapasitas perubahan sosial dan rekonsiliasi atas kepentingan individu yang berbeda. Oleh karena itu, adanya konflik dapat mendorong rasa solidaritas suatu kelompok.

Secara umum dampak dari adanya konflik di masyarakat antara lain:

  1. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
  2. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antaraindividu dan kelompok.
  3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
  4. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
  5. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
  6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.

Dampak Negatif Konflik Sosial

Konflik sosial selain memiliki dampak positif juga ada dampak negatif. Adapun dampak negatif adanya konflik sosial adalah:

a. Perpecahan

Adanya konflik sosial di masyarakat dapat menimbulkan perpecahan di lingkungan masyarakat. Sebagai contoh, konflik antarkelompok dalam pembagian hasil. Salah satu individu memperoleh hasil yang lebih besar dibandingkan individu lainnya sehingga muncul konflik. 

Konflik dalam kelompok tersebut dapat mempengaruhi kerukunan dan kenyamanan anggota kelompok, bahkan menimbulkan perpecahan antaranggota kelompok. Konflik tersebut muncul karena adanya ketidakadilan dalam pembagian hasil.

b. Permusuhan

Permusuhan dapat terjadi jika konflik tidak dapat diselesaikan dengan baik. Konflik tersebut dapat terjadi antarindividu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Begitu juga dengan permusuhan dapat terjadi pada individu satu dengan individu yang lain. 

Sebagai contoh, konflik antarkelompok dalam memperebutkan tanah. Masing-masing kelompok saling meperjuangkan hak untuk memperoleh tanah mereka sehingga perlu adanya pihak ketiga untuk memberi solusi dan mendamaikan konflik tersebut.

c. Kekerasan

Kekerasan merupakan suatu ekspresi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok, dimana secara fisik maupun verbal menunjukkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat.

d. Perubahan Kepribadian

Perubahan kepribadian dalam diri seseorang dapat terjadi akibat adanya konflik. Hal ini dikarenakan adanya gangguan dalam hubungan sosial maupun adanya rasa kekecewaan dalam diri seseorang. Oleh karena itu, individu yang mengalami tekanan secara psikologis dapat melakukan perubahan kepribadiannya. Contohnya, seorang anak yang kedua orangtuanya bercerai.

e. Jatuhnya Korban

Konflik sosial yang terjadi di masyarakat dapat menjatuhkan korban. Jatuhnya korban dapat berupa harta benda, berbagai sarana dan prasarana, bahkan nyawa seseorang. 

Sumber:

Modul Sosiologi Kelas XI - Kompetensi Dasar 3.4 dan 4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Posting Komentar untuk "Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial Bagi Masyarakat"